Selasa, 15 November 2016

remaja dan emosi



Remaja dikenal dengan emosi mereka yang labil dan berubah-ubah. Ketika marah, terkadang remaja sukar mengendalikan emosi mereka. Sebagai orang tua, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi amarah remaja, seperti dilansir oleh Times of India (11/01).
1. Lihat gejala awal
Kemarahan remaja harus diatasi dan diawasi sejak awal. Anak-anak yang sudah menunjukkan tanda-tanda buruk seperti suka berbohong, suka berbuat buruk pada temannya, dan lainnya. Ketika melihat tanda-tanda semacam ini, orang tua harus segera bertindak dan memberikan konseling.
2. Menyerap kemarahan
Ketika marah, remaja bisa melakukan segala hal, hingga tindakan yang ekstrem. Ketika hal ini terjadi pertama orang tua harus memberikan perhatian penuh pada anak mereka. Kedua orang tua harus mampu menjadi peredam amarah dengan menenangkan anak mereka. Ketika anak marah, orang tua harus bisa berpikir logis.
3. Perhatikan kebiasaan
Orang tua harus selalu mengawasi perilaku serta lingkungan pergaulan anak mereka. Perhatikan teman-teman yang bersamanya dan apa yang dilakukannya di luar rumah. Orang tua harus membangun hubungan yang baik dan dekat dengan anak-anak, untuk bisa mendapatkan kepercayaan mereka.
4. Atasi dari akar masalah
Terkadang kemarahan anak berasal dari hal-hal yang terpendam. Misalkan ketika anak mudah marah, di luar kendali, dan sering membolos, sebenarnya masalah tersebut berasal dari ketidaknyamanannya berada di kelas, sering diejek oleh teman, dan lainnya. Orang tua harus mampu mengenali dan memahami anak, serta sabar untuk menggali akar masalah yang membuat anak bertindak buruk.
Seorang anak tak mungkin memiliki kebiasaan buruk dan marah secara berlebihan tanpa alasan. Orang tua, sebagai orang terdekat anak harus selalu bisa mengawasi, memahami, dan membantu anak mengatasi kemarahan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar