Selasa, 18 Oktober 2016

cerpen lampu reteng



LAMPU RETENG
Hanyalah lampu reteng yang menentukan hidup dan mati mu , apakah engkau menyadari semua itu ,  saat engkau enggan menyalakan lampu retengmu saat ingin menyebrang  jalan menggunakan sepeda motor ataupun mobil , semua orang akan tertuju kepadamu dan memarahimu.iya jika kamu selamat tapi apakah engkau membayangkan saat engkau tidak mengenakan helm ,menyebrang tanpa menyalakan lampu reteng, dan kamu tertabrak mobil  besar itu dan terseret hingga berkilo-kilo meter.sakitnya bukan main ,  apalagi jika  kamu belum siap ,engkau adalah remaja yang sangat nakal dan bergaul bebas , menggunakan obat-obatan terlarang dan minum minuman keras , dan belum pernah sekalipun menyentuh lipatan sarung dan melihat kopyah hitam , ataupun kain putih mukena itu
                Dosamu begitu besar ,orang tuamu tak mampu mendidikmu dan tak mampu merubahmu ,dan hingga suatu hari hal itu terjadi saat kata-kata putus itu terucap dari bibir manis kekasihku , aku menangis dan tak tau akan kemana , aku merasa dunia sudah menginginkan aku pergi , terangnya mentari menyala berubah menjadi gelapnya malam sunyi , cerahnya bulan  menyala tak kan mampu menerangi jalan kehidupanku , ku minum 5 gelas minuman yang ku tak tau itu apa yang ku rasa adalah senang dan melayang , ku melihat semua orang itu besar, termasuk motorku  ini,sampai-sampai ku kesulitan mengendarai motor ini,motor ku rasanya di gonjang angin besar yang membuatku mengarahkan setir motorku ke arah kanan tanpa menyalakan lampu reteng ,aq masih mengingat waktu itu aku melihat mobil box besar itu menabrak motorku dan aku tak tau apa yang terjadi .
                Setelah ku membuka mata ada seorang laki-laki berjas putih , dia tersenyum dan memeriksaku,ku melihat  juga orangtuaku yang lama sudah berpisah,  ku rasakan badan ku sakitnya bukan main ,ku merasa ada yang aneh dengan tubuhku,
                Dari ku kecil hingga sekarang  baru sekali ini aku melihat ibu menyayangiku,dan ia meneteskan air mata karna ku,ayahku yang tak pernah pulang karna kerjaanya , sekarang di sampingku , aku merasa aku sebagai orang special di mata mereka ,
                Hari itu tepatnya hari jum’at ada beberapa tmenku menjenguku di rumasakit ia bercerita bahwa aku koma hampir 2 minggu,aku hampir saja di nyatakan meninggal kata tmenku , makanya orang tua ku datang dan menangis,
                Apa arti sebuah kekasih jika ia ternyata membuatku celaka dan hampir saja pergi dari dunia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar